Sunday, April 26, 2015

Mengapa Nepal Rentan terhadap Gempa?


Gambar-gambar yang muncul dari ibukota Nepal, Kathmandu, sangat mengejutkan. Durbar Square, yang merupakan situs warisan dunia UNESCO, kini sudah menjadi puing. Menara Dharahara yang terkenal, juga roboh dan kini hampir rata dengan tanah.

Gempa bumi umum terjadi di Nepal. Ini adalah salah satu daerah seismik paling aktif di dunia. Anda hanya perlu melihat Himalaya untuk memahami hal tersebut. Gunung-gunung yang ada merupakan konsekuensi dari lempeng tektonik India yang berada di Asia Tengah (lempeng tektonik Eurasia).

Kedua lempeng besar tersebut bergerak sekitar 4-5cm per tahun.

Pendakian ke atas Everest dan gunung-gunung kembarnya umum disertai dengan berbagai tremor.

David Rothery, seorang profesor geosains planet di Universitas Terbuka Inggris berkomentar, "Pegunungan Himalaya sedang didorong ke atas lempeng India, dan ada dua atau tiga kesalahan dorongan, pada dasarnya. Dan beberapa kesalahan yang sangat lembut inilah yang sebenarnya terjadi. Korban dilaporkan di Kathmandu, tapi kami sekarang menunggu untuk melihat seberapa luas kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tesebut."

Bangunan rentan

Perkiraan awal jumlah korban, bahkan dalam gempa terbesar, biasanya dimulai dari angka yang relatif kecil, dan kemudian akan bertambah banyak. Dalam kasus gempa Nepal ini, dikhawatirkan angka akhir jumlah korban bisa sangat tinggi.

Hal ini bukan hanya karena besarnya gempa, 7,8 (jumlah korban akan terus diperbarui seiring dengan adanya informasi baru), tetapi juga karena gempa sangat dangkal, sekitar 10-15 km.

Akibatnya guncangan terasa sangat parah di permukaan. Dan dalam empat jam setelah kejadian, setidaknya tercatat ada 14 gempa susulan, sebagian besar berkisar sekitar skala empat, lima dan 6,6.

Umumnya setelah gempa terjadi, terdapat sekitar 30 kali penurunan energi setelah gempa besar. Namun ketika bangunan sudah rusak, gempa susulan yang lebih kecil mungkin akan membuat bangunan yang sudah rusak menjadi roboh.

Dan di Nepal sebagian besar penduduknya tinggal di rumah yang sangat rentan terhadap goncangan gempa, yang terbuat dari batu bata yang dibangun oleh seorang tukang biasa dan bukan konstruksi bangunan profesional.

Risiko longsor

Salah satu kekhawatiran besar, berdasarkan pengalaman sebelumnya, adalah adanya kemungkinan tanah longsor. Di tempat-tempat di daerah pegunungan, terdapat kemungkinan ada jalan-jalan desa yang terputus, bahkan hancur oleh lumpur dan batu yang jatuh dari lereng curam.

Aspek ini akan menambah kebingungan pihak berwenang yang mencoba untuk menangani keadaan darurat, dan ini berarti akan ada informasi baru perlahan-lahan yang kadang-kadang bertentangan dengan laporan-laporan sebelumnya.

Melihat tepat ke wilayah Himalaya, gempa bumi penting lainnya yang pernah terjadi termasuk gempa bumi pada tahun 1934 yang berkekuatan 8.1 skala Richter di Bihar, India; gempa bumi tahun 1905 berkekuatan 7,5 skala Richter di Kangra dan gempa tahun 2005 berkekuatan 7.6 skala Richter di Kashmir.

Kedua gempa terakhir tersebut sangat besar dan mengakibatkan hilangnya sekitar 100.000 jiwa. Jutaan orang juga kehilangan tempat tinggal.


http://internasional.kompas.com/read/2015/04/26/14371761/Mengapa.Nepal.Rentan.terhadap.Gempa.

Saturday, April 25, 2015

Pesawat R-80 Karya Habibie akan terbang 2019


Industri dirgantara Indonesia kembali bergairah ketika Presiden ke-3 Republik Indonesia (RI), BJ Habibie, memperkenalkan pesawat besutannya di ajang National Innovation Forum (NIF) 2015 di Graha Widya Bakti Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, pekan lalu.
Pesawat ini diberi nama Regio Prop 80 (R-80), yang merupakan suksesor dari pesawat N250 buatan IPTN (saat ini PT Dirgantara Indonesia). R-80 sendiri dikembangkan oleh PT Ragio Aviasi Industri (RAI), perusahaan pembuat pesawat terbang komersil milik Habibie dan anak sulungnya, Ilham.
Habibie mengklaim, pesawat ini paling tepat untuk dioperasikan di negara kepulauan seperti Indonesia, khususnya untuk pesawat-pesawat yang dioperasikan di bandara dengan landasan pacu pendek. Terlebih, pesawat itu mengadopsi teknologi yang lebih canggih dan efisien dari N250.
R80 memiliki kapasitas yang lebih banyak dari N250, yakni 80-90 kursi. Sementara N250 hanya mempunyai kapasitas 50-60 kursi. Jika tidak ada aral melintang, pada 2019 pesawat ini sudah siap diproduksi dan didaftarkan sertifikat layak terbang.

Dikutip dari media Liputan6.com, PT Dirgantara Indonesia mengaku line produksinya padat hingga tahun 2019. Mereka sendiri akan melihat lagi kerjasama dengan PT. RAI. PT. DI sedang disibukan project dengan Kemhan, beberapa klien nasional dan internasional dan juga program pengembangan pesawat Transport Nasional bersama Pustekbang LAPAN.
“Secara program kita kalau dilihat 2015-2019 itu sudah full, sudah terstruktur. Jadi kita lagi melihat program ini. Saat ini kita masih sebatas diskusi, kita harus melihat juga bagaimana kapasitas PT DI, bantuan apa yang bisa diberikan PT DI, bagaimana positioning-nya. Ini belum ada keputusan masih dalam ranah diskusi,” ungkap Kepala Pengembangan Bisnis PT. DI, Ade Yuyu Wahyuna.

Lalu apakah R-80 siap terbang tahun 2019?
Pertama, saya mendengar dari beberapa karyawan dan peneliti pesawat terbang. Mereka mengaku,  secara nasional SDM mereka belum mampu untuk mengembangkan pesawat sekelas R-80. Untuk itu, mereka malah lebih fokus berkutat di pesawat N-219 dulu sambil menyiapkan SDM baru.
Saat pengembangan N-250, IPTN (sekarang PT. DI) memiliki karyawan sebanyak 15.000-an, berbeda dengan sekarang yang hanya ribuan pegawai. PT. RAI, melalui Ilham Habibie mengaku desain R-80 berbeda dengan N-250. Tapi masyarakat awam sendiri tahu, R-80 mirip sekali dengan N-250, cuman ada perbedaan di winglet dan rudder. Silahkan di ukur, 😀
Agung Nugroho, Direktur Utama RAI, menyebutkan saat ini jumlah karyawan di perusahaannya berjumlah 84 orang. “Dari PT DI kira-kira 50 orang dan 34 dari kita,” ujarnya. Yakin dengan jumlah segini bisa merealisasikan terbang perdana pada 2019.
Sumber : Detik
Untuk pengembangan pesawat R-80, PT Regio Aviasi Industri membutuhkan dana sebesar US$700 juta atau sekitar Rp. 9,1 trilliun. Agung Nugroho mengaku kesulitan mendapatkan dana tersebut dari pihak perbankan.
“Pendanaan yang dibutuhkan US$700 juta. Selama ini kami sudah sounding kepada perbankan Indonesia, tetapi sistem perbankan kita belum memungkinkan memberikan pendanaan pada tahap ini ,” ujar Agung Nugroho, Dirut PT RAI  pada hari Selasa silam (07/04/15).

Ilham Habibie (Liputan6.com/Herman Zakaria)

Tahun lalu, pada 18 Maret 2013, Ilham Habibie pernah mengatakan gini kepada salah satu media.
Anda terkesan sangat ambisius untuk bisa memproduksi pesawat? Punyakah anda uang?
Ambisius? saya yakin masih banyak orang di Indonesia ini yang mempunyai semangat. Dirgantara dan saya salah satunya.
Uang? saat ini dalam tahap awal diperlukan US$ 400 juta dolar. Tapi itu bukan dana dari pribadi saja sendiri, ada beberapa modal dari beberapa kalangan tetapi juga pribadi bukan dana perusahaan.
Dan nanti suatu saat, ketika perusahaan atau R80 ini berkembang dan memerlukan dana besar, kita bisa melepas saham ke publik.
Banyak orang salah paham juga, bahwa perusahaan yang kami dirikan yakni PT Ragio Aviasi Industri (RAI) yang merupakan perusahaan gabungan dari perusahaan miliknya yakni PT Ilthabie Rekatama dengan PT Eagle Cap adalah perusahaan miik Erry Firmansyah yang merupakan mantan Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mendirikan pabrik pesawat menyaingi PT Dirgantara Indonesia (DI).
Tidak, yang benar R80 akan produksi menggunakan pabrik PT DI, dan nantinya PT DI juga akan menjadi salah satu pemegang saham di PT RAI.
Sumber : Detik.com


Dan beberapa waktu lalu Pak Habibie minta bantuan kepada Presiden Jokowi untuk membuat pesawat ini.
“Yang kami butuhkan adalah dukungan pemerintah untuk financing bagian Indonesia. Bagian swasta dan luar negeri, mereka akan ikut kalau dari pemerintah ikut menyumbang dalam arti mengatakan ‘silakan’ karena industri pesawat terbang seperti Boeing dan Airbus dapat bantuan yang sama,” ujar Habibie
Untuk tambahan, ini ada salah satu ucapan dari mantan pegawai perusahaan BUMNis tersebut yang pernah terlibat dalam program N-250. Ini masalah Break Even Point (BEP) yg dimana PT. RAI mengaku akan memproduksi 400 pesawat.
“400 pswt buat break even,.? Berapa tahun yaa,.? 

Berdasarkan pengalaman previous full production scale,..
Time line “tercepat” yg pernah dicapai buat 1 unit keluar (rolled out) finishing pswt medium itu di iptn 6 bulan .. (asumsi karyawan wkt itu 16.000)
dan kendala utama barang2 komponent import.

(Sekedar info dari karyawan ybs yg terlibat langsung di BHT – Texas)

Bandingkan dgn infrastructure yg kumplit,..
– bell helicopter pernah di thn1965 (sdg perang vietnam) bisa rolled out seminggu 2 unit bell 205 (sebulan 8 smp 10 unit)

Medium airplane sekelas ATR atau R80,..atau ERJ
(Menurut kawan yg kerja di CHC – Brazil)
Embraer bisa selesaikan tercepat 1 bulan 1 unit pswt..

Naah,.. bayangkan pt. DI dengan R80 dan N219 yg pengadaan sub komponennya harus dari overseas, saya kira kendalanya,…ya lagu lama
– biaya impor dan custom
– tengat waktu PO dan RFQ plus part on traffic
– forwarding sequence “hub” (SIN or CGK)
dll”
Mana yang bener? semoga program ini menjadi program kebanggan bukan program persis srimulat (menurut seorang teman yg dulu sempat aktif di JKGR), “Membuat Bengkok Logika Lurus”.
Maaf bukan kami tidak nasionalis, saya tidak mau duit Negara digunakan untuk mengikuti keinginan seseorang yang tidak jelas arahnya. Mari kita diskusikan.

http://jakartagreater.com/pesawat-r-80-akan-terbang-tahun-2019/

Tiongkok Sapu Bersih Proyek Infrastruktur Indonesia


Konferensi Asia Afrika akhirnya selesai, Kamis (23/4/2015). Ada tiga hasil yang disepakati dalam pertemuan itu.
Pertama, penguatan kerja sama selatan-selatan untuk mendukung perdamaian dan kemakmuran ekonomi. Kedua, deklarasi penyegaran kemitraan strategis baru Asia Afrika. Terakhir, deklarasi tentang Palestina.
Yang juga menarik adalah hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping di sela-sela KAA itu. Presiden Jokowi memastikan bahwa Tiongkok akan ikut berinvestasi dalam proyek infrastruktur.
Dari situs Sekretariat Kabinet disebutkan, proyek infrastruktur yang menggandeng Tiongkok antara lain pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW).
Tak cuma itu, Tiongkok juga akan terlibat dalam pembangunan jalur kereta supercepat Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya. Sayang, pemerintah tak menyebutkan nama proyek berikut besaran nilai proyek.
Pengamat kebijakan publik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Agung Prabowo, menilai keputusan menggandeng Tiongkok harus dipertanyakan. "China memang luar biasa. Tapi, apakah mereka unggul dalam pembangunan pelabuhan, jalan, jalur kereta, pelabuhan, dan bandara? Itu harus dijelaskan," ujarnya.
Menurut dia, selama ini, beberapa pengadaan barang dan jasa yang melibatkan China acap kali bermasalah. Salah satunya adalah proyek program percepatan pembangunan pembangkit listrik bertenaga batubara, gas, dan energi terbarukan atau fast track programme tahap I.
Pembangkit listrik yang dibangun Tiongkok dalam proyek ini tak bisa berproduksi maksimal lantaran banyak komponen usang. Selain itu, pada kasus pengadaan transjakarta, banyak unit yang rusak dan berkarat.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy Priatna juga pernah mengatakan, proyek pembangkit listrik tahap I yang dikerjasamakan dengan Tiongkok hampir 90 persen rampung. Namun, kapasitas produksi listrik itu hanya 30 persen-50 persen saja. Ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pembangkit listrik yang dibangun kontraktor Jerman, Perancis, dan Amerika yang bisa mencapai 75 persen-80 persen.
Kepala Pengkajian Energi Universitas Indonesia Iwa Garniwa menambahkan, teknologi pembangkit listrik Jerman, Jepang, dan Korea lebih mahal. Teknologi dari Tiongkok memang lebih murah, tetapi kapasitasnya tak sesuai harapan.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/04/25/165045026/Tiongkok.Sapu.Bersih.Proyek.Infrastruktur.Indonesia

Thursday, April 16, 2015

Mengapa Indonesia dinilai sebagai negara dengan kualitas kopi terbaik didunia?



Indonesia memang sudah disalip Vietnam dalam urusan ekspor kopi di dunia, namun Indonesia masih dinilai masih memiliki kualitas kopi lebih baik ketimbang negeri yang terletak paling timur disemenanjung Indocina tersebut bahkan di dunia.

Lalu pertanyaannya, mengapa Indonesia dinilai sebagai salah satu negara dengan kualitas kopi terbaik didunia?

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, bahwa kopi Indonesia memiliki rasa yang sangat khusus dibandingkan negara-negara lain. Bahkan, kopi diberbagai daerah di Indonesia memiliki rasa yang berbeda-beda dan khas.

"Kopi itu kan ada cupping-nya, taste dari speciality coffe Indonesia itu punya taste yang spesifik, itu yang tidak dimiliki kopi dari negara lain, dan itu antara Kopi Mandailing dan Kopi Jawa, Kopi Bali saja berbeda, itu hebatnya kopi Indonesia," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Dengan baiknya kualitas kopi Indonesia tersebut, sebut dia, harga kopi Indonesia termasuk cukup mahal di pasar dunia. Kopi Indonesia yang memiliki harga tinggi karena kualitasnya biasa disebut speciality coffee yang terdiri coffee Java, Mandailing, Gayo, Toraja, dan Ijen.

Di luar kelima speciality coffee tersebut, harganya tidak terlalu tinggi. Kopi-kopi yang harganya tidak terlalu mahal tersebut diantaranya kopi yang berasal dari Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan yang menghasilkan sekitar 50 persen dari kopi robusta nasional. Oleh karena itu wilayah tersebut disebut Segi Tiga Emas Kopi.

Berdasarkan fakta bahwa kopi Indonesia memiliki citarasa yang khas, Nus pun tidak sungkan-sungkan menyebut bahwa kopi Indonesia saat ini adalah kopi dengan ragam jenis rasa terbaik di dunia.



http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/08/15/084441426/Ini.Keunggulan.Kopi.Indonesia?utm_campaign=related&utm_medium=bp&utm_source=bisniskeuangan&

Inilah 52 Kabupaten/Kota Paling Jujur UN SMA/SMK Tahun 2015


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengumumkan wilayah di Indonesia yang paling jujur dalam menyelenggarakan ujian nasional (UN). Tercatat sekolah-sekolah di 52 kabupaten/kota mendapatkan indeks kejujuran tinggi.

"Kabupaten/kota di seluruh Indonesia dilihat data UN 2010-2014 selama 5 tahun dipantau dilihat polanya lalu daerah indeks integritas di atas 90," ujar Anies di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (14/4/2015).

Anies mengatakan, angka 90 pada indeks menunjukkan 90% siswa di wilayah itu sudah menjalankan ujian nasional secara jujur. Sedangkan 10% lainnya terlihat pola yang diduga merupakan hasil kerja sama antar-siswa atau lebih dikenal dengan nyontek.

"Makin tinggi indeksnya makin jujur. Rumus detail ditunjukan setelah ujian ini selesai," imbuh dia.

Indeks kejujuran ini dipublikasi agar para siswa termotivasi untuk mengerjakan ujian nasional dengan percaya diri tanpa harus menyontek. Terlebih, nilai UN kini bukan menjadi syarat kelulusan siswa.

"Inilah contoh baik. Kita berharap UN-nya jujur. Kita ingin sampaikan untuk perbaikan ke depan. Hanya ingin secara terbuka, ini revolusi mental yang harus dilakukan bukan nilai akademis tapi kejujuran," tutup Anies Baswedan.

Adapun 52 kabupaten/kota itu yakni Lingga, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Pangandaran, Sukabumi, Kota Bogor, Banjarnegara, Cimahi, Banyumas, Blora, Cilacap, Karanganyar, Kebumen, Klaten, dan Magelang.

Lalu, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Kota Magelang, Salatiga, Surakarta, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, Yogyakarta, Kayong Utara, dan Mahakam Ulu.

Kemudian, Lombok Utara, Ende, Flores Timur, Lembata, Sikka, Banggai Laut, Kolaka Timur, Konawe Kepulauan, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Dogiayi, Intan Jaya, Memberamo Raya, Membramo Tengah, Nduga, dan Puncak. (Mut)

Sunday, April 12, 2015

Kucing ini naik atau turun?


Kejadian menggegerkan beberapa waktu lalu tentang baju emas-putih atau hitam-biru memang sudah berakhir. Namun kali ini pengguna internet kembali diributkan dengan perdebatan mengenai sebuah gambar kucing yang tidak jelas sedang naik atau turun tangga.
Gambar tersebut pertama kali diposting di situs 9gag dan mengumpulkan 3600 komentar dalam sekejap. Semua saling berdebat, ada yang berpendapat kucing itu sedang naik ada juga yang bilang sedang turun tangga.
“Hei kucing itu turun, ketika kucing turun tangga, mereka akan mengangkat ekornya untuk mengatur keseimbangan,” kata pengguna facebook Alfredi Rochefort seperti dilansir dari dailymail.
“Kucing itu tampak naik, lihatlah di bagian bawah tangga terlihat laintai,” ujar pengguna Youtube, Jorge Rodriguez.
Sejauh ini belum ada jawaban pasti. Namun, polling di sebuah media menyebut dari 5000 lebih responden, 41 menyatakan naik, 59 persen menyatakan turun.
Jadi menurut kamu, kucing ini naik atau turun ya guys?

Diperkirakan 15 Tahun Lagi, Indonesia Masuk 20 Besar Perekonomian Dunia


Pada 15 tahun lagi, Indonesia masuk dalam hitungan 20 besar perekonomian dunia. Posisi Indonesia unggul sedikit di atas Australia.

Sebagaimana warta laman Bloomberg hari ini, proyeksi 15 tahun ke depan itu datang dari riset Departemen Pertanian Amerika Serikat. Menurut lembaga itu, AS masih menjadi yang terbesar dengan angka produk domestik bruto (PDB) mencapai 24,8 triliun dollar AS. Sementara itu, tiga urutan di bawah AS ditempati oleh negara-negara Asia, yang secara berturut-turut adalah Tiongkok (PDB 22,2 triliun dollar AS), India (6,6 triliun dollar AS), dan Jepang (6,4 triliun dollar AS).

Tahun ini, menurut Departemen Pertanian tersebut, AS mengepit angka PDB di posisi 16,8 triliun dollar AS. Pada 2006 silam, AS punya 25 persen PDB dunia. Sepanjang tahun ini, dari total PDB dunia, AS menggenggam 23 persennya. "Ini merupakan penurunan," demikian pernyataan departemen itu.

Departemen tersebut juga mengatakan, 15 tahun lagi, PDB Tiongkok adalah dua kali pencapaian tahun ini. Lantaran itu, Tiongkok menjadi kekuatan dari Asia untuk menyaingi AS.

Sementara itu, India pada tahun ini berada di posisi kedelapan. Pada 15 tahun ke depan, India melampaui Brasil, Inggris, Perancis, Jerman, dan Jepang, untuk berada satu level di bawah Tiongkok atau di posisi ketiga.

Indonesia, menurut Departemen Pertanian AS, pada 2030 mendatang menempati posisi ke-13 dari 20 besar. Angka PDB-nya 2,1 triliun dollar AS. Satu peringkat di bawah Indonesia adalah Australia, yang menggapai 1,9 triliun dollar AS.

Sementara itu, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), hingga akhir 2014, PDB Indonesia menyentuh angka Rp 10.542,7 triliun. Pada 2015, perekonomian Indonesia dipatok tumbuh 5 persen. Angka ini mengalami penurunan ketimbang 2014 yang berada di posisi 5,2 persen.

Catatan Departemen Pertanian AS tersebut menunjukkan, posisi paling buncit pada 15 tahun ke depan akan ditempati Belanda dengan PDB 1,0 triliun dollar AS. Secara komplet, tujuh negara di bawah Indonesia dalam raihan PDB pada 2030 mendatang adalah Australia, Korea Selatan (1,9 triliun dollar AS), Spanyol (1,8 triliun dollar AS), Turki (1,6 triliun dollar AS), Arab Saudi (1,3 triliun dollar AS), Nigeria (1,0 triliun dollar AS), dan Belanda.



http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/04/12/113421726/15.Tahun.Lagi.Indonesia.Masuk.20.Besar.Perekonomian.Dunia

Sumatera Terang Benderang Tahun 2025


Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berkapasitas 5 ribu Megawatt (MW) di Bangka Belitung bisa beroperasi 2025. Kapasitas itu masih di bawah potensinya yang bisa mencapai 10 ribu MW.
“Asumsi bisa melistriki Sumatera, bisa jadi lumbung energi,” Kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto saat diskusi mingguan dihelat merdeka.com, Radio Republik Indonesia, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Institut Komunikasi Nasional (IKN) bertajuk “Energi Kita: PLTN yang aman dan efisien untuk atasi krisis listrik”, Jakarta, Minggu (12/4).
Menurut Djarot, provinsi itu cocok untuk menjadi lokasi PLTN. Sebab, daerah tersebut bebas gempa bumi dan tsunami.
“Syarat pembangunan PLTN satu bebas kita kemungkinan kecil gempa sunami, jangan sampai bangun di Padang, Aceh,” pungkas dia.
Kendati demikian, kata Djarot, pihaknya masih menunggu keputusan dari Kementerian ESDM.
“Kalau teknis 5 ribu MW itu 2025, itu kami bisa bangun kalau white paper-nya dikeluarkan Kementerian ESDM. Karena kami tak punya kewenangan,” kata dia.
Tergantung keputusan Presiden
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bakal terus mendorong pemerintah untuk berani membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
“Masalahnya, keputusan untuk go nuklir atau tidak, itu ada di presiden. Sebelumnya sudah pernah disampaikan. Tapi belum ada jawaban. Nanti kalau ketemu lagi akan saya tanyakan,” ujar Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto saat diskusi mingguan dihelat merdeka.com, Radio Republik Indonesia, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), dan Institut Komunikasi Nasional (IKN) bertajuk “Energi Kita: PLTN yang aman dan efisien untuk atasi krisis listrik”, Jakarta, Minggu (12/4).
Sejatinya, menurut Djarot, masyarakat Indonesia sudah setuju dengan adanya pembangunan PLTN. Berdasarkan survei Batan, sebanyak 72 persen dari 5 ribu responden di Indonesia menyatakan bisa menerima PLTN.
“Kami adakan jajak pendapat oktober 2014 soal pemanfaatan energi nuklir ini. Hasilnya 73 persen masyarakat dukung. Demand dari listrik ke depan akan sulit dipenuhi. Tapi sekali lagi, asal presiden oke, PLTN pasti jalan,” pungkas dia.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan Indonesia tak kekurangan ahli tenaga nuklir. Bahkan, sekitar 15 tenaga ahli Indonesia sudah ikut mengoperasikan sejumlah reaktor nuklir dunia.
Atas dasar itulah, menurut Nasir, Indonesia sudah siap untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
“Kemampuan sumber daya manusia luar biasa, ini yang dibutuhkan sudah tersedia,” ujarnya.

 http://jakartagreater.com/sumatera-terang-benderang-tahun-2025/

Wednesday, April 8, 2015

6 Artis yang Memutuskan Melepas Hijabnya

Hijab merupakan suatu hal penting bagi kaum muslimin. Namun, penggunaan hijab juga sepertinya tidak bisa dipaksakan sehingga ada saja orang yang memutuskan untuk berhijab, namun kemudian melepasnya dengan alasan tertentu. Misalnya saja seleb-seleb yang memutuskan untuk melepas hijab berikut ini.

Marshanda

Seperti kita tahu, Marshanda merupakan sosok populer dalam dunia hiburan di tanah air. Keputusannya untuk berhijab pada tahun 2009 lalu banyak didukung oleh penggemarnya sehingga dia pun terjun sebagai motivator dalam banyak kesempatan. Sayangnya, perempuan yang sudah memiliki satu anak tersebut kemudian melepas hijabnya pada tahun lalu dengan alasan yang sampai sekarang masih banyak dipertanyakan netizen. Tidak sedikit orang yang menganggap Marshanda sebagai sosok yang labil dan memiliki masalah kejiwaan. Namun sekarang, perempuan yang sempat membintangi sinetron “Bidadari” ini sepertinya telah menemukan kehidupan baru setelah melepas hijab.

Dewi Hughes


Dewi Hughes juga termasuk salah satu seleb yang mendapatkan banyak dukungan dari penggemar mengenai keputusan berhijabnya. Namun, ia kemudian memutuskan untuk melepas kerudung dan menggantinya dengan turban setelah mendapatkan persetujuan dari sang suami.

Tya Subiakto


Musisi yang satu ini juga sempat menuai kontroversi setelah membuka hijab syar’inya. Hijab yang dulu dikenakannya secara tertutup sesuai dengan ketentuan Islam justru ditanggalkan dan ia pun mengubah penampilannya menjadi serba terbuka. Keputusan ini tentu menuai banyak kekecewaan, baik dari kalangan masyarakat maupun pihak keluarga. Namun, Tya melakukan hal ini dengan alasan sebagai bentuk protes dirinya terhadap ayahnya yang memilih berpoligami.

Trie Utami


Penyanyi terkenal yang satu ini juga sempat mengenakan penutup kepala berbentuk turban dalam setiap kesempatan. Namun, setelah bercerai dari suaminya, ia kemudian membuka penutup kepala tersebut dan menolak untuk dikatakan melepas hijab karena baginya, turban yang selama ini dikenakan bukanlah hijab melainkan hanya sebatas penutup kepala.

Septy Sanustika

Seleb yang suaminya ditangkap oleh KPK ini melepas hijab dengan alasan untuk bertahan hidup. Dengan melepas hijab dan tampil kembali di panggung hiburan tanah air, ia merasa bisa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anaknya.

Rossa


Meskipun tidak berniat untuk mengenakan hijab selamanya, namun diva mungil yang satu ini pernah memperlihatkan keseriusannya dalam berhijab sepulangnya dari tanah suci. Namun, keputusannya tersebut tidak bertahan lama sehingga ia menanggalkan kembali hijabnya dan menjalani kehidupan dengan penampilan seperti sebelum pulang dari tanah suci.

http://gladisco.lintas.me/article/parenting-education/5-seleb-yang-memutuskan-melepas-hijabnya