Wednesday, September 30, 2015

Mulai 1 Oktober 2015, merokok di mobil bakal didenda Rp 1 juta!


Mulai tanggal 1 Oktober 2015 mendatang, akan ada larangan merokok di dalam mobil yang memiliki penumpang di bawah 18 tahun. Peraturan ini akan diterapkan di Inggris.

Menurut lansiran Paultan (28/9), ini adalah upaya untuk melindungi anak-anak dan remaja dari bahaya asap rokok.

Pemerintah Inggris menerapkan undang0undang baru yang kan berlaku untuk Inggris dan Wales. Bagi siapa pun yang melanggar akan didenda 50 Poundsterling atau setara dengan Rp 1,1 juta! Itu berlaku baik untuk pengemudi atau salah satu penumpang di dalam mobil. Akan tetapi denda akan diberikan pada pengemudi karena dianggap memperbolehkan seseorang merokok di dalam mobil sementara ada anak di bawah umur.

Undang-undang tersebut juga berlaku untuk semua jenis kendaraan, baik kendaraan pribadi atau angkutan umum. Baik itu kendaraap tertutup maupun kendaraan atap terbuka.

Akan tetapi belum dijelaskan secara rinci apakah larangan ini juga berlaku untuk rokok elektrik. So, bagaimana jika ini diberlakukan di Indonesia, ya? Kalian setuju, guys?

http://www.merdeka.com/otomotif/mulai-1-oktober-2015-merokok-di-mobil-bakal-didenda-rp-1-juta.html

Monday, September 28, 2015

Akhirnya Indonesia meluncurkan sendiri satelit buatan LAPAN


Untuk pertama kalinya, Indonesia meluncurkan sendiri satelit buatan anak negeri, yaitu Lapan-A2/Orari. Peluncuran dilakukan dengan menumpang roket India, PSLV 30, dengan muatannya satelit Astrosat dan 6 satelit kecil lainnya di mana salah satunya adalah Lapan-A2/Orari.

Selain Lapan-A2/Orari, ada juga satelit dari lain yang diluncurkan bersama dengan satelit Astrosat yakni satelit milik Kanada dan Amerika. Seluruhnya diluncurkan bersama dalam roket PSLV 30 dengan lokasi peluncuran di India.

Satelit Lapan-A2/Orari telah menempati orbitnya yang berjarak 650 km dari permukaan bumi dengan inklinasi 6 derajat. Satelit seberat 78 kg tersebut dibuat untuk rentang usia 2-3 tahun. Namun diharapkan nantinya kemampuan satelit berdimensi 500x470x380 milimeter tersebut dapat diperpanjang.

"Satelit Lapan-A2 mengorbit selama 60 tahun. Kalau usianya 2-3 tahun, tapi diharapkan mampu beroperasi hingga 6 tahun, seperti satelit pendahulunya, Lapan-A1," ujar Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, di kantor Lapan, Jl Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (28/9/2015).

Lapan-A1 diluncurkan pada tahun 2007 dengan prediksi usia 2-3 tahun. Menurut Thomas, berhubung saat peluncuran Lapan-A1 kondisi matahari tidak terlalu menyengat, daya kekuatan Lapan-A1 menjadi lebih panjang.

Setelah dioperasikan selama 6 tahun, fungsi satelit ini baru mulai memudar sehingga pemanfaatannya dihentikan. Satelit tersebut masih beredar di angkasa namun tak dapat digunakan lagi.


http://news.detik.com/berita/3029961/satelit-buatan-anak-bangsa-diharapkan-bisa-bekerja-selama-6-tahun

Ternyata Kejahatan di Indonesia di bawah Malaysia


Di ASEAN, tingkat kejahatan di Indonesia adalah nomor empat dari delapan negara. Tiga juara di atas Indonesia adalah Malaysia, Vietnam, dan Kamboja. Adapun negara yang kejahatannya paling rendah adalah Singapura.
Demikian laporan Numbeo, "South-Eastern Asia: Crime Index by Country 2015 Mid Year". Indeks kejahatan di Indonesia adalah 46,10, sedangkan indeks keamanannya 53,90. Adapun Malaysia 69,34 (kejahatan) dan 30,66 (keamanan).
Numbeo menetapkan tataran di bawah 20 itu "sangat rendah", lalu antara 20 sampai 40 itu "rendah", sedangkan 40-60 itu "sedang", kemudian 60 sampai 80 itu "tinggi", dan 80 ke atas itu "sangat tinggi".
Sedangkan Singapura, dengan indeks kejahatan 17,08, itu termasuk "sangat rendah". Di ASEAN (minus Myanmar dan Laos) prestasi Negeri Tumasek belum ada yang menemani.
Numbeo mendapatkan data dari survei melalui situs web. Seperti halnya dalam indeks kejahatan di 15 Kota Asia Tenggara, mereka menyatakan, "Pertanyaan dalam survei itu serupa dengan beberapa survei pemerintah dan survei ilmiah."


http://beritagar.id/artikel/infografik/kejahatan-di-indonesia-di-bawah-malaysia

Alat orang Indonesia ini terbukti ilmiah sembuhkan kanker


Kanker telah menjadi permasalahan kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. International Agency for Research on Cancer (IARC), sebuah badan dibawah WHO pada tahun 2008 memperkirakan penderita kanker bertambah sebanyak 12,7 juta orang tiap tahun, dan menyebabkan kematian pada 7,6 juta orang, atau 21.000 kematian per hari.
Di Indonesia sendiri, penderita kanker menghadapi berbagai macam kendala, hingga banyak yang datang berobat dalam keadaan lanjut, dan efektifitas terapi menjadi sangat rendah.
Dalam kondisi serba terbatas ini, dunia kedokteran di Indonesia dikejutkan dengan klaim ditemukannya alat terapi kanker yang diberi nama ECCT (Electro Capacitive Cancer Treatment) oleh Warsito P Taruno, seorang pakar tomografi lulusan Jepang. Banyak kalangan kedokteran menganggap temuan ECCT ini tidak memiliki landasan ilmiah.
Dr. dr. Sahudi Salim, SpB(K)KL, pada akhir masa pendidikan doktoralnya di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga melakukan penelitian untuk menjembatani kontroversi ilmiah di bidang terapi kanker di Indonesia ini. Sahudi membuktikan adanya peningkatan prosentase kematian sel yang diberi pajanan alat terapi kanker ECCT, serta mengungkap mekanisme patologi molekulernya.
"Kami melakukan penelitian eksperimental laboratorik in vitro, menggunakan Rancangan Acak Kelompok," kata Sahudi.
Dia menambahkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pajanan medan listrik voltase rendah, dengan frekuensi menengah dari alat terapi kanker ECCT dan pengukuran variable yang dilakukan setelah pemberian perlakuan. Tiga macam kultur sel kanker yang digunakan adalah sel Hela, sel Kanker Rongga Mulut, dan sel Mesenkim Sumsum Tulang.
Sahudi menjelaskan bila sel kanker yang dipajan dengan ECCT selama 24 jam akan meningkatkan ekspresi tubulin A, cyclin B1, p53, dan Ki-67 secara signifikan dibandingkan dengan kontrol.
"Penelitian ini membuktikan bahwa ECCT dapat membunuh sel kanker secara signifikan, sedangkan sel non-kanker seperti sel mesenkim sumsung tulang masih dapat tetap hidup. Ini berarti penggunaan ECCT hanya akan membunuh sel kanker saja, tidak mengganggu kehidupan sel-sel lain yang dibutuhkan tubuh," pungkas Sahudi.
Sahudi berharap penelitian lanjutan terhadap ECCT dapat lebih banyak dilakukan oleh peneliti kedokteran, karena memberikan harapan baru bagi penderita kanker.

http://www.merdeka.com/teknologi/alat-orang-indonesia-ini-terbukti-ilmiah-sembuhkan-kanker.html

Sunday, September 27, 2015

BlackBerry Akhirnya Pakai Android Juga


CEO BlackBerry John Chen telah mengumumkan bahwa perusahaan memang tengah bersiap meluncurkan smartphone berbasis sistem operasi Android.

Apa alasan yang melatarbelakangi BlackBerry sehingga mau mengadopsi OS buatan Google ini?

"Ini adalah jawaban bagi pengguna BlackBerry lama yang menginginkan keyboard fisik, tetapi suka dengan aplikasi-aplikasi masa kini," ujar Chen seperti dikutip KompasTekno dari Cnet, Sabtu (26/9/2015).

Chen mengatakan, ponsel BlackBerry yang diberi nama Priv (asal nama dari "Privacy" dan "Privilege") itu adalah smartphone Android teraman yang beredar di pasaran.

Menurut dia, BlackBerry akan meluncurkan Priv pada tahun ini juga. Sementara itu, tidak ada rencana perusahaan meluncurkan ponsel BlackBerry dengan sistem operasi BB10 pada tahun ini.

Menurut Chen, Priv merupakan perangkat flagship yang ditujukan untuk konsumen umum, pekerja profesional, juga kalangan pemerintahan yang ingin produktif dan aman dengan perangkat Android.

Chen belum mengutarakan detail spesifikasi dari Priv. Rumor yang beredar sebelumnya menyebutkan bahwa ponsel ini akan memiliki layar 5,4 inci (2560x1440), prosesor Snapdragon 808, RAM 3GB, kamera 18 megapiksel dan 5 megapiksel, serta keyboard yang mendukung touch input seperti BlackBerry Passport.

Langkah BlackBerry yang akhirnya mengadopsi sistem operasi mobile berjemaah ini dianggap oleh analis di Strategic Analytic, Neil Mawston, sebagai upaya untuk menggaet konsumen yang lebih luas.

"Jika tidak bisa mengalahkannya (Android), maka bergabunglah," kata Mawston.

"OS BlackBerry sudah tidak sepopuler dulu lagi, makanya mereka beralih ke Android untuk menyasar pasar yang lebih besar di sisi konsumer," imbuhnya.

http://tekno.kompas.com/read/2015/09/26/14210087/BlackBerry.Akhirnya.Pakai.Android.Ini.Alasannya

Friday, September 25, 2015

Jumlah Jomblo Meningkat, Pasar Telekomunikasi Lesu


Krisis di dunia usaha telekomunikasi mulai mewabah semenjak meningkatnya perbandingan jumlah jomblo yang lebih banyak dibandingkan dengan yang punya pasangan. Angka fakir cinta yang naik drastis ini membuat penjualan pulsa semakin menurun.
Ditemui di kantornya, Mr. Anu; brand manager Telkonslet mengatakan bahwa angka ini berpengaruh signifikan karena mayoritas jomblo mengisi pulsa dengan nominal paling kecil hanya agar kartunya tidak hangus. Dipastikan hal ini dilakukan jomblo karena tidak punya orang spesial yang harus ditelpon berkali-kali.
“Pihak kemkominfo harus lebih sering memberdayakan pasar jomblo agar mereka sering membeli pulsa, ya minimal kasih umpan lambung lah, jangan kasih blasting ga penting terus,” ucap Mr. Anu, seperti yang dikutip dari liputan9.com
Mr. Anu juga berpendapat kalau umpan lambung dari pemerintah tidak harus berlanjut menjadi pacar. “Ya minimal friendzone lah, biar angka jomblo yang banyak ini lebih sering beli pulsa untuk PDKT walau hubungannya belum pasti. Intinya perusahaan telekomunikasi diuntungkan,” tambahnya.

http://terselubung.in/jumlah-jomblo-meningkat-pasar-telekomunikasi-lesu/

utang dari Bank Dunia, Indonesia bisa seperti Yunani


Pemerintah telah meminjam utang dari Bank Dunia dan Asian Development Bank (ADB) sebesar USD 4,2 miliar atau setara dengan Rp 60,9 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015. Utang tersebut bakal digunakan untuk menutup defisit anggaran yang semakin membesar.
Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan penambahan utang tersebut membuat Indonesia berpotensi jadi negara gagal bayar seperti yang dialami Yunani. Yunani menjadi negara bangkrut setelah tidak mampu membayar utang sebesar USD 1,7 miliar atau setara Rp 22,7 triliun ke International Monetary Fund (IMF) yang jatuh tempo 30 Juni 2015 lalu.
"Indonesia bisa menjadi negara gagal karena tidak bisa bayar utang, dan bunga yang akan menguras sumber daya alam sendiri," ujar dia kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (24/9).
Menurut Uchok, pemerintah berpikir menyelamatkan ekonomi dengan menambah utang dari Bank Dunia. Padahal, menambah utang ini justru membuat Indonesia kembali bergantung pada lembaga keuangan internasional.
"Semakin banyak utang, Presiden Jokowi sedang mendorong Indonesia untuk dijajah kembali. Mereka pemerintah berpikir, dengan banyak berutang kepada lembaga donor, maka bisa menyelamatkan kondisi ekonomi sekarang," kata dia.
Sebelumnya, Dalam pagu anggaran APBN-P 2015, pemerintah menetapkan pinjaman alias utang luar negeri tahun ini sebesar Rp 48,6 triliun. Dana tersebut digunakan untuk menutup defisit anggaran yang semula ditetapkan sebesar 1,9 persen.
Defisit anggaran kemungkinan melebar menjadi 2,2 persen. Pemerintah mencari jalan pintas dengan menambah utang baru. Pemerintah menambah utang dengan meminjam USD 4,2 miliar atau setara dengan Rp 60,9 triliun dari Bank Dunia dan Asian Development Bank (ADB). Pinjaman multilateral ini akan digunakan untuk menutup defisit anggaran yang semakin melebar.
"Kami memilih sumber dari asing karena pasar masih fluktuatif dan pertumbuhan Indonesia sedang melambat," ucap pejabat Kementerian Keuangan, Scenaider Siahaan seperti dilansir reuters, Selasa (22/9).
Selain itu, pemerintahan Jokowi- JK juga akan mengeluarkan obligasi senilai Rp 500 triliun pada 2016 mendatang. Sebanyak 30 persen dana ini akan diambil dari asing.
Keputusan pemerintah menambah utang dari Bank Dunia sangat bertolak belakang dengan kejadian April lalu saat peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Belum lepas dari ingatan kita saat Presiden Joko Widodo bersuara lantang mengkritik Bank Dunia. Jokowi mengkritik rumitnya pinjaman dari Bank Dunia dan dia menolak diatur-atur oleh lembaga internasional yang bermarkas di Amerika Serikat itu.
Saat peringatan KAA ke-60, Jokowi mengkritik keras keberadaan lembaga keuangan dunia yang tidak bisa lagi diandalkan untuk menyelesaikan masalah perekonomian bangsa.
"Ada pandangan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB. Itu adalah pandangan yang usang, yang perlu dibuang," ucap Jokowi.


http://www.merdeka.com/uang/tambah-utang-dari-bank-dunia-indonesia-bisa-seperti-yunani.html

Wednesday, September 16, 2015

Suami Langsung Ceraikan Istri Usai Menang Undian Rp 10 M


Liu Xiang, penduduk Kota Chongqing, Tiongkok, menerima pengumuman menang judi lotre pada Februari 2015.

Ia berhak mendapatkan uang 4,6 juta yuan atau sekitar Rp 10,4 miliar.
Seketika itu juga, Liu Xiang langsung menyatakan cerai kepada istrinya.
Padahal sesungguhnya, dia belum menerima uang lotre itu. Ia baru dinyatakan menang.
Seperti dikutip SURYA.co.id dari laporan The Chongqing MorningPost edisi 15 September 2015 via China Daily,  Liu Xiang akhirnya menerima uang besar itu pada 26 Februari.
Sehari sebelumnya, dia sudah resmi bercerai.
Liu Xiang, penduduk Kota Chongqing, Tiongkok, menerima pengumuman menang judi lotre pada Februari 2015.

Ia berhak mendapatkan uang 4,6 juta yuan atau sekitar Rp 10,4 miliar.
Seketika itu juga, Liu Xiang langsung menyatakan cerai kepada istrinya.
Padahal sesungguhnya, dia belum menerima uang lotre itu. Ia baru dinyatakan menang.
Seperti dikutip SURYA.co.id dari laporan The Chongqing MorningPost edisi 15 September 2015 via China Daily,  Liu Xiang akhirnya menerima uang besar itu pada 26 Februari.
Sehari sebelumnya, dia sudah resmi bercerai.


http://u.msn.com/id-id/berita/dunia/suami-langsung-ceraikan-istri-usai-menang-undian-rp-10-miliar/ar-AAeleCu?ocid=mailsignoutmd

Hebatnya Pesawat Sukhoi Su-35, Pesawat TNI AU yang Akan Datang


Rencana Pemerintah Indonesia untuk mengganti armada pesawat tempur F-5E Tiger milik TNI AU yang dianggap sudah berumur kini kian mengerucut ke satu pilihan.

Setelah sempat didekati oleh konsorsium Eropa yang menawarkan jet tempur Eurofighter Typhoon serta pabrikan Swedia SAAB yang langsung menghadirkan JAS 39 Gripen-nya di Bandara Halim Perdanakusuma, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengindikasikan pilihan pemerintah jatuh ke penempur Rusia, Sukhoi Su-35.

Seperti apa kecanggihan pesawat tempur rancangan Sukhoi dan dibangun oleh IPTN-nya Rusia, Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association (KnAAPO), ini? Apa yang menjadikannya unggul dari kontestan lain calon pengganti F-5E Tiger?

Jembatan ke generasi berikutnya

Sukhoi mengembangkan Su-35 berdasarkan pesawat tempur generasi sebelumnya, Su-27 yang juga telah dimiliki oleh TNI-AU. Pengembangan Su-35 lebih dititikberatkan pada pengembangan airframe (rangka), elektronika sensor, dan avionik pesawat.

Di bidang airframe, Sukhoi mendesain Su-35 agar rangkanya lebih kuat sehingga memiliki umur yang lebih panjang dibanding generasi Su- sebelumnya. Selain itu, dengan rangka yang lebih kokoh, Su-35 bisa diajak bermanuver lebih ekstrem lagi.

Sukhoi mengklaim rangka umur Su-35 bisa bertahan selama 6.000 jam, setara dengan 30 tahun operasi. Sementara itu, waktu antar-servis (between-repairs period) juga diklaim meningkat hingga 1.500 jam atau setara dengan 10 tahun operasi.

KnAAPO Radar cross-section (RCS) yang diklaim lebih kecil oleh Sukhoi dalam generasi Su-35.
Materi komposit yang lebih ringan dipilih untuk mengurangi bobot pesawat hingga 20 persen dari generasi sebelumnya. Garis bidang pesawat juga telah dimodifikasi sehingga mengurangi bidang pantulan radar (RCS/radar cross section).

Sementara itu, intake (corong masuk udara) mesin didesain lebih besar agar memberi suplai aliran udara yang lebih baik.

Perbedaan lain, flaperon (sayap penggerak pesawat) dibuat lebih besar dan tidak memiliki canard (sayap kecil di moncong pesawat), seperti Su-30MKI.

Rem udara (airbrake) yang sebelumnya terpasang di punggung Su-27 kini juga dihilangkan. Fungsi airbrake tersebut digantikan dengan active rudder yang terdapat di kedua sirip tegak pesawat.

Su-35 yang oleh NATO diberi julukan Flanker E tersebut oleh Sukhoi dikategorikan sebagai pesawat tempur generasi 4++. Artinya, ini merupakan versi penyempurnaan dari generasi 4 sebelumnya (Su-27), tetapi memiliki fitur layaknya pesawat tempur generasi 5.

Oleh Angkatan Udara Rusia, Su-35 dijadikan sebagai tulang punggung hingga nanti pesawat tempur siluman (stealth) generasi berikutnya, yaitu PAK-FA, resmi dioperasikan.

Kokpit
Su-35 memiliki konsep kokpit dengan kendali (control colum) utama di tengah dan memiliki kursi lontar zero-zero K-36D-3.5E buatan Zvesda. Tipe zero-zero berarti pilot bisa eject dari pesawat meski berada dalam kondisi diam (zero speed zero altitude).

Joystick dan throttle pesawat juga telah menganut konsep HOTAS (Hands on Throttle and Stick), artinya lokasi semua tombol kendali yang dibutuhkan bisa diakses di dua batang kendali tersebut, termasuk mengganti tampilan layar, memilih menu, mengaktifkan persenjataan dan sebagainya.

Dengan menganut konsep tersebut, pilot diharapkan tetap siaga karena kedua tangannya tetap memegang stick kendali pesawat.

Selain kemampuan HOTAS, helm yang dipakai pilot juga dilengkapi dengan teknologi HMS (helmet mounted sight), layar kecil untuk menampilkan informasi penting di depan kaca helm.

KnAAPO Kokpit Sukhoi Su-35
Dari segi antarmuka, Su-35 memiliki konsep all-glass cockpit dengan layar LCD digital modern. Di dalam kokpit terdapat dua layar LCD dengan ukuran masing-masing 22,5 x 30 cm resolusi 1.400 x 1.050 piksel yang menampilkan berbagai informasi.

LCD ini berfungsi untuk menerima, memproses, dan mentransmisikan data dalam berbagai format, entah itu grafis, angka, tampilan TV, dan sebagainya.

LCD juga bisa digunakan untuk mengirim sinyal video dalam format digital ke unit video recording jika dibutuhkan.

Sementara itu, bagian HUD (head up display), atau layar kecil di atas dashboard, juga memiliki ukuran yang lebar, dengan bidang pandang 30 x 20 derajat.

Sistem-sistem yang lain di dalam kokpit itu termasuk sistem navigasi satelit dan radio, peta digital, sistem optik dan elektronik untuk misi pengintaian, serta sistem komunikasi digital.

Pesawat juga memiliki dua buah antena radio UHF dan VHF, sistem coding suara dan radio, serta sistem Link-16 untuk bertukar data antar-pesawat.

Semua sistem tersebut dilayani oleh dua komputer utama yang memproses dan mentransmisikan data ke pilot dalam kondisi krusial sehingga membantu mengurangi beban kerja pilot.

Sistem radar
Walau memiliki airframe dan avionik baru, Su-35 tetap menggunakan radar seperti yang dipakai dalam Su-27. Radar buatan Irbis ini menganut desain PESA (Passive Electronic Scanning Array).

Berbeda dengan metode AESA (Active Electronic Scanning Array), PESA hanya membutuhkan satu rumah sensor dan antena untuk memancarkan dan menerima sinyal.

Sensor radar bisa dibelokkan 120 derajat secara horizontal dan 60 derajat secara vertikal. Semua relatif terhadap sumbu utama pesawat. Sensor bisa dibelokkan hingga 120 derajat ke atas atau bawah dengan kontrol elektronik dan tambahan mekanikal jika dibutuhkan.

KnAAPO Ilustrasi kemampuan radar Sukhoi Su-35.
Mata Irbis ini tergolong tajam. Sensornya bisa menjejak permukaan seluas 3 meter persegi dari jarak 400 km, atau 0,01 meter persegi dari jarak 90 km. Sementara itu, target darat bisa diidentifikasi sejauh 200 km.

Yang mengagumkan, radar Irbis bisa memantau dan mengikuti 30 target udara secara simultan dan bisa mengunci dan menembak 8 sasaran sekaligus dengan misil udara-udara aktif, atau dua target dengan misil udara-udara semi-aktif.

KnAAPO Jumah target yang bisa dilacak dan dikunci oleh radar Irbis dalam Su-35.
Sementara itu, untuk target darat, radar Irbis bisa mengunci empat target darat dan mengunci dan menembak dua target sekaligus.

Semua itu bisa dilakukan tanpa meninggalkan monitor ruang udara. Artinya, radar bisa memonitor dan melacak target di udara dan di darat yang telah diidentifikasi sebelumnya, sembari mencari target lain secara bersamaan.

IRST
"Mata" lain yang dimiliki Su-35, seperti generasi sebelumnya, adalah IRST (Infra-Red Sighting and Tracking). Unit ini bisa dikenali dari tonjolan bulat yang biasanya terpasang di depan kaca kokpit.

KnAAPO IRST yang berada di depan kaca kanopi Su-35.
IRST milik Su-35 berguna untuk mendeteksi target secara pasif melalui panas yang dipancarkan target tersebut.

Varian IRST yang dipakai Su-35 adalah OLS-35 yang bisa mendeteksi target udara lewat panas yang dipancarkannya dari jarak 50 km saat berhadap-hadapan (head-on) dan 90 km di kuadran belakang.

Sistem ini juga bisa mengukur jarak target dengan pesawat hingga 20 km dan target darat sejauh 30 km. IRST milik Su-35 bisa memonitor dan mengikuti empat target udara yang berbeda dan mengarahkan misil berpemandu laser ke arah sasaran.

Mesin
Saat ini, Su-35 mengusung dua mesin turbofan Saturn 117S (AL-41A) yang merupakan modifikasi dari mesin sebelumnya, AL-31. Nantinya, Su-35 bakal mendapatkan pasokan mesin baru, yaitu AL-41F dengan kemampuan super-cruise dengan daya thrust 15.000 kg.

Untuk saat ini, mesin AL-41A yang dipakai di generasi awal memiliki kipas (fan) dan turbin (high pressure/low pressure) yang baru serta sistem kontrol digital di dalamnya.

Modernisasi ini diklaim oleh Sukhoi bisa meningkatkan thrust hingga 16 persen, atau sekitar 14.500 kgf.

Dalam mode maximum burner-free, thrust yang dihasilkan mencapai 8.800 kgf.

Jika dibandingkan dengan mesin AL-31F yang diapakai Su-27 saat ini, kemampuannya meningkat 2 hingga 2,7 kali. Sebagai contoh, masa between-repair period akan meningkat dari sebelumnya 500 hingga 1.000 jam (periode operasi sebelum overhaul pertama adalah 1.500 jam).

Periode overhaul mesin yang telah dimodifikasi akan meningkat menjadi antara 1.500 hingga 4.000 jam.

KnAAPO Su-35 memiliki 12 weapon station yang berada di sayap, wingtip, dan badan pesawat.


Persenjataan
Su-35 mampu menggotong cukup banyak arsenal dalam sekali angkut. Ini adalah tuntutan sebagai pesawat multi-peran (multi-role).

Di kedua sayapnya, terdapat enam cantelan misil dan dua wingtip rail yang ada di ujung sayap. Selain itu, masih ada pula dua cantelan di bawah masing-masing mesin dan dua lagi di perut pesawat sehingga total Su-35 memiliki 12 hard point yang bisa dipasangi dengan berbagai jenis misil udara-udara, udara-darat, atau sistem reconnaisance untuk misi mata-mata atau penyusupan.

Su-35 saat ini kompatibel dengan berbagai macam persenjataan. Daftarnya mencakup 4 jenis roket, 7 jenis misil, dan 4 jenis bom berbeda. Ditambah dengan sebuah kanon 30 mm GSh-301 di "pundak" kanan pesawat yang bisa memuntahkan 150 butir peluru dalam satu menit.

Daftar performa dan spesifikasi Su-35:

Panjang: 21,9 m
Bentang sayap: 15,3 m
Tinggi: 5,9 m

Bobot takeoff maksimal: 34.500 kg

Jumlah mesin: 2 Saturn 117S dengan TVC (Thrust Vector Control)
Daya dorong: 14.500 kg

Payload:
Tangki bahan bakar internal: 11.500 kg
Persenjataan: 8.000 kg

Daya jelajah:
Sea level (normal): 1.580 km
In-altitude (lebih tinggi): 3.600 km
Dengan dua tangki ksternal PTB-2000: 4.500 km

Ketinggian maksimum: 59.000 kaki (sekitar 18.000 m)

Rasio Thrust to weight:
Maximum load: 0,84:1
Normal load: 1,14:1

Akselerasi:
600 km per jam-1.100 km per jam: 13,8 detik
1.000 km per jam-1.300 km per jam: 8 detik

Kecepatan menanjak: 55.100 feet per menit, atau setara 280 m per detik

Kecepatan:
Maksimum: Mach 2,25
Super-cruise dengan mesin AL-41F: Mach 1,6
Sea level: 1.400 km per jam

G load: 9G

Jarak yang dibutuhkan untuk takeoff/landing: 400-450 m/650 m


http://tekno.kompas.com/read/2015/09/15/08120027/Canggihnya.Sukhoi.Su-35.Pesawat.TNI.AU.yang.Akan.Datang

Ternyata.... Militer Indonesia terkuat di Asia Tenggara


Kekuatan militer Indonesia paling unggul dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya versi situs Global Firepower. Indonesia menempati peringkat ke-12 dari 126 negara di dunia, di atas Thailand (peringkat ke-20), Vietnam (21), Singapura (26), dan Malaysia (35). Pada Januari 2015, peringkat kekuatan militer Indonesia ada di posisi 19 dunia setelah di tahun 2013 sempat berada di urutan ke-15.
Global Firepower merupakan situs yang menyediakan analisis kekuatan militer dunia. Lembaga ini menganalisis kekuatan militer dari berbagai sumber seperti CIA.gov, CIA World Factbook, Wikipedia.com, media massa serta kontribusi dari berbagai pihak.
Kekuatan militer setiap negara diukur melalui berbagai penilaian yang menghasilkan Power Index (PwrIndx). Ada lebih dari 50 indikator penilaian antara lain jumlah penduduk, usia warga yang bisa menjadi personel militer, anggaran militer, jumlah peralatan militer, cadangan energy, konsumsi BBM, utang luar negeri, pendapatan per kapita, dan banyak pengukur lainnya.
Kapabilitas sebuah negara mengembangkan dan memiliki persenjataan nuklir tidak termasuk unsur penilaian. Semua penilaian menunjukkan kemampuan militer sebuah negara jika terjadi perang konvensional baik perang darat, udara, maupun laut.
Anggaran pertahanan Indonesia memang mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada 2016, anggaran senilai Rp 101 triliun, naik dari Rp 96,6 triliun tahun sebelumnya. Seperti dikutip dari CNNIndonesia, anggaran tersebut akan diarahkan untuk membiayai program-program pada rencana strategis pemeliharaan dan perbaikan seluruh jenis alat utama persenjataan TNI. Pemeliharaan pesawat-pesawat milik TNI Angkatan Udara masuk dalam rencana strategis tersebut.
Meski terus mengalami kenaikan, anggaran pertahanan dinilai masih jauh dari ideal. Setidaknya, untuk negara seluas Indonesia, anggaran pertahanan adalah 1,5 persen GDP atau Rp 250 triliun. "Ini sudah pernah menjadi komitmen pemerintah dulu. Sekarang tinggal kita minta realisasinya," kata peneliti Center for Strategic and International Studies Iis Gindarsah seperti dilansir Tempo.co.
Berdasarkan data CSIS hingga Desember 2014, TNI mengoperasikan 160 jenis alutsista. Terdiri dari 64 persenjataan matra darat, 56 sistem senjata matra laut, dan 40 senjata matra udara. Namun, 52 persen dari total alutsista itu berusia lebih dari 30 tahun. Denga rincian yaitu 28 persen alutsista berusia lebih dari 40 tahun, 24 persen berusia 31-40 tahun, 19 persen berusia 11-20 tahun, dan 19 persen berusia 1-10 tahun.
Berikut daftar 20 kekuatan militer dunia versi Global Fire Power:
1. Amerika Serikat
2. Rusia
3. China
4. India
5. Inggris
6. Prancis
7. Korea Selatan
8. Jerman
9. Jepang
10. Turki
11. Israel
12. Indonesia
13. Australia
14. Kanada
15. Taiwan
16. Italia
17. Pakistan
18. Mesir
19. Polandia
20. Thailand


http://beritagar.id/artikel/berita/militer-indonesia-terkuat-di-asia-tenggara

Tuesday, September 15, 2015

Akibat Asap Indonesia, Netizen Singapura Curhat Kreatif Lewat Meme

Singapura kembali kedatangan tamu tak diundang, asap dari Indonesia. Sebagai ungkapan kekesalan karena aktivitasnya terganggu, sebagian netizen di Negeri Singa itu membuat meme kreatif di internet.












http://inet.detik.com/readfoto/2015/09/15/134505/3019268/1146/2/diselimuti-asap-netizen-singapura-curhat-lewat-meme#bigpic2

Ternyata air banjir di Jepang bening seperti kolam renang

Sejak dihantam oleh badai tropis Etau beberapa hari yang lalu, sejumlah tempat di Jepang dilanda banjir, salah satunya di lokasi kereta bawah tanah (subway). Banjir ini membuat seluruh dunia gempar bukan karena kerusakan akibat bencana alam itu, namun karena betapa bersihnya air banjir.

Saking bersihnya, sejumlah netizen menyangka bahwa foto-foto penampakan banjir di subway di Jepang ini merupakan hasil editan. Bagaimana tidak, banjir tersebut malah membuat lorong subway terlihat seperti kolam renang.






Dilansir dari situs media sosial China, Weibo.com, air banjir di China dan beberapa tempat di Asia sangat berbahaya karena mengandung bakteri dari sampah yang berserakan. Tak terkecuali Indonesia, saat banjir beberapa waktu lalu yang airnya keruh dan berbau.

Beberapa netizen menyebut banjir di Jepang ini sebagai bukti betapa disiplinnya masyarakat Jepang dalam membuang sampah.


http://www.merdeka.com/peristiwa/dunia-kagum-air-banjir-di-jepang-bening-seperti-kolam-renang.html

Saturday, September 12, 2015

Pertemuan Dua Sungai Nan Unik di Brazil

Sekitar 10 kilometer dari kota pedalaman Manaus di Brazil utara, sungai berwarna hitam Rio Negro, yang mengalir melalui kota, bertemu dengan sungai Amazon yang berwarna kecoklatan, tapi air dari kedua sungai tersebut tidak bercampur dengan segera. Sebaliknya, mereka mengalir berdampingan sejauh 6 km. Kejadian ini dikenal sebagai ‘Meeting of the Waters’ (pertemuan air) atau Encontro das Águas dalam bahasa Portugis. Fenomena tersebut sebenarnya terjadi di beberapa tempat di seluruh Amazon dan di tempat lain di planet ini, tapi tak ada yang sedramatis di sini, sehingga menjadi salah satu atraksi wisata utama dari Manaus.

Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Rio Negro adalah anak sungai terbesar dari Amazon dan sungai air hitam terbesar terbesar di dunia. Nama “Rio Negro” sendiri berarti “Black River” (Sungai Hitam). Warna hitam berasal dari tumbuh-tumbuhan yang membusuk yang hanyut dan terlarut ke dalam air seiring sungai mengalir melalui hutan hujan dan rawa-rawa. Sebuah sungai air hitam memiliki tingkat keasaman yang tinggi, dan sangat sedikit sedimen. Sementara air sungai Amazon, kental dengan pasir dan lumpur yang memberikan penampilan yang kecoklatan.

Karena konstituen mereka yang berbeda, kedua sungai itu memiliki air yang berbeda kepadatan, kecepatan dan suhu, yang karenanya kedua air sungai itu sulit untuk bercampur. Air sungai Amazon yang lebih dingin, padat, dan lebih cepat dengan air sungai Rio Negro yang lebih hangat dan lambat membentuk batas yang jelas. Enam kilometer ke arah hilir, pusaran bergolak yang didorong oleh arus Amazon yang bergerak cepat akhirnya mencampur atau menyatukan kedua air sungai tersebut.
Beberapa lusin perusahaan tur menawarkan perjalanan dengan perahu ke tempat yang tepat di mana sungai bertemu. Waktu terbaik untuk berwisata adalah antara bulan Januari dan Juli ketika sungai deras.






http://terselubung.in/pertemuan-dua-sungai-nan-unik-di-brazil/

Friday, September 11, 2015

Hei Indonesia, Kabut Asap dari Sumatera Sampai di Malaysia Nih!


Asap dari kebakaran lahan dan hutan di Pulau Sumatera, Indonesia sampai juga ke Malaysia. Asap menyelimuti kawasan Petaling Jaya, Selangor, Malaysia.

Dalam foto yang diambil warga Indonesia Andika yang bermukim di Malaysia pagi ini, Jumat (11/9/2015), asap terlihat jelas. Asap ini kiriman dari Sumatera.

"Saya dan keluarga sudah hampir 3 tahun ini tinggal di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia. Apa pemerintah RI nggak malu ya negeri orang sampai seperti ini? Berita bencana asap di media cetak Malaysia sepertinya lebih banyak porsinya daripada berita di media di Indonesia," terang Andika dalam surat elektronik ke redaksi@detik.com.

"Entah kenapa sepertinya bencana yang tidak berdampak ke Jakarta sepertinya dianggap enteng. Teman-teman di Riau sudah tidak bisa beraktivitas normal, anak-anak sudah tidak bisa bersekolah," tambahnya.

Dia berharap pemerintah Indonesia mengambil tindakan segera memadamkan api, juga media di Indonesia juga kritis memberitakan.

"Sebagai WNI saya tunggu tindakan cepat pemerintah pusat. Indonesia bukan hanya DKI dan sekitarnya," tutup dia.
(dra/dra)

http://news.detik.com/berita/3016661/hei-indonesia-kabut-asap-dari-sumatera-sampai-di-malaysia-nih

Thursday, September 10, 2015

Masa Denial yang Mestinya Bisa Dilewati


SIKAP terbaik yang harus diteguhkan saat ini adalah: mengakui dan menyadari bahwa keadaan ekonomi kita memang sulit. Tidak perlu menutupi. Lebih-lebih tidak perlu menolak keadaan yang memang sulit itu. Jangan punya sikap, yang di dunia kedokteran disebut denial. Tidak boleh sebagian dari kita mengatakan sulit, tapi sebagian lagi mengatakan kita ini tidak sulit.
Menjalani fase mengakui kesulitan itu kadang tidak mudah. Seperti orang yang didiagnosis terkena penyakit jiwa, umumnya menolak dikatakan sakit jiwa. Atau sakit kanker. Atau sakit apa pun. Kian kuat penolakan itu, kian sulit upaya penyembuhannya.
Tapi, datangnya fase penolakan itu sangat wajar. Terjadi hampir pada siapa saja. Hanya, sebaiknya fase denial itu jangan lama-lama. Agar tidak terjadi konflik antaranggota keluarga.
Tidak perlu bertengkar mengapa terkena penyakit. Siapa yang mengakibatkan sakit. Dari mana datangnya sakit. Apalagi kalau sampai ada kesimpulan bahwa sakit itu karena disantet.
Fokus utama bisa langsung bagaimana segera mengobatinya. Itu pun belum tentu bisa segera sembuh. Apalagi kalau tidak segera diobati. Lebih-lebih bila tidak segera tahu bagaimana cara mengobatinya, siapa dokternya, siapa perawatnya, dan seterusnya.
Setelah fase denial dilewati, sebaiknya segera tentukan sikap: yang pernah berkampanye dengan janji-janji tinggi tidak perlu terus mengingat janji itu. Tidak perlu bersikap harus ngotot akan melaksanakannya. Keadaan memang sudah tidak memungkinkan.
Presiden George Bush dalam kampanye pencalonannya dulu selalu menegaskan akan memberikan perhatian khusus kepada Amerika Latin. Maklum, dia dari Texas yang berbatasan langsung dengan Meksiko. Setelah terpilih, ternyata fokusnya tetap ke negara-negara Arab, sebagaimana pendahulunya. Bahkan, tidak sekali pun Bush sempat berkunjung ke salah satu negara Amerika Latin. Toh dia terpilih lagi.
Pihak yang dulu rajin mencatat janji-janji kampanye itu (dan berniat akan menagihnya) sebaiknya juga membatalkan niat itu. Bahkan tidak perlu membuka catatan itu. Apalagi menagihnya. Penagihan itu hanya akan mempersulit keadaan. Kepuasan bisa menagih janji itu tidak akan menghasilkan apa-apa. Hanya akan menimbulkan komplikasi. Bahkan komplikasi politik.
Padahal, kita semua tahu krisis ekonomi yang disertai komplikasi politik akan memperparah keadaan. Itu yang sedang dihadapi Malaysia saat ini. Kita sudah pernah merasakannya. Mestinya kita sudah kapok dengan keadaan seperti itu pada tahun 1998.
Kita harus berterima kasih karena dalam kesulitan ekonomi ini kubu oposisi tidak banyak mempersoalkan pemerintah. Meski penyebabnya mungkin karena Golkar pecah. Dan perpecahannya mungkin akan lebih lama daripada masa krisis ini.
Demikian juga PPP. Dua kubu dalam partai Islam ini bukanlah tipe yang mudah bersatu. Partai Islam satunya, PAN, bahkan sudah bergabung ke pemerintah. Hanya PKS yang masih solid. Bahkan kelihatannya kian solid. Hasil munas terakhir PKS mendapat apresiasi yang luar biasa di kalangan anak muda Islam.
Dengan gambaran itu, mestinya masa denial bisa segera kita lewati. Agar proses pengobatan krisis bisa efektif. Krisis ini tidak bisa diatasi hanya oleh pemerintah meski yang utama adalah pemerintah. Pengakuan pemerintah bahwa kita lagi sulit akan menimbulkan rasa simpati dan empati. Dari sini akan muncul saling membantu. Saling percaya. Krisis ini akan sulit diatasi kalau terjadi krisis kepercayaan. Atau kalau tidak ada rasa ketenangan dalam berusaha.
Tidak usahlah ada yang mengatakan bahwa ini belum krisis. Inflasi masih terkontrol. Harga tomat masih Rp 1.000/kg. Dan sebangsa itu. Fakta itu akan cepat berubah. Tiwas kita kehilangan waktu. Tidak perlu juga menyalahkan Amerika Serikat (AS), Korea, atau Tiongkok. Apalagi menyalahkan SBY segala. Itu hanya akan menambah sinyal bahwa kita, secara tidak sadar, masih berada di fase denial.
Kita syukuri ekonomi kita di masa lalu pernah tumbuh tinggi beberapa tahun. Sehingga kini kita lebih punya modal untuk memasuki masa sulit. Tapi, tidak perlu juga ada yang terlalu membanggakan masa-masa itu karena toh sudah lewat. Itulah masa ketika AS mengatasi krisis ekonominya yang berat pada 2008 dengan cara semena mena: mencetak uang dolar sebanyak-banyaknya!
Cara itu berhasil menggairahkan ekonomi AS (juga ekonomi dunia). Tapi juga berhasil meningkatkan utang luar negeri yang fantastis di banyak negara! Termasuk Tiongkok. Angka-angka peningkatan utang luar negeri itu mengerikan. Dalam waktu singkat.
Mengapa AS mengatasi krisisnya dengan mencetak uang dolar sebanyak-banyaknya? Karena toh dolar itu akan beredar di luar negeri. Tidak akan punya dampak inflasi di dalam negeri AS sendiri. Coba kalau negara lain yang mencetak uang seperti itu. Misalnya kita. Ekonomi negara itu akan hancur karena inflasinya tidak terkendali. Tapi, karena dolar yang beredar di luar AS lebih besar daripada yang beredar di AS sendiri, pencetakan uang itu tidak merusak ekonomi AS.
Itulah untungnya mata uang dolar menjadi mata uang dunia. Ia bisa digunakan dengan mudah untuk menyehatkan ekonominya sekaligus mengendalikan ekonomi negara lain.
Tahun lalu, ketika AS merasa tujuan mengatasi krisisnya sudah selesai, dimulailah rencana mengetatkan dolar. Dan akan terus diketatkan lagi pada tahun-tahun mendatang. Agar tidak memukul ekonomi AS.
Peredaran dolar yang berlebih untuk masa yang terlalu lama pada akhirnya akan membahayakan AS. Proses pengetatan dolar itulah yang menjadi wabah penyakit sekarang ini. Maka kita akui saja ekonomi kita lagi sulit dan akan sulit.
Segeralah kita akhiri masa denial. Lalu kita lakukan apa yang harus kita lakukan. (*)

http://jakartagreater.com/masa-denial-yang-mestinya-bisa-dilewati/