Delegasi KOI dipimpin oleh Ketua Rita Subowo dan juga diikuti oleh Pengprov DKI Jakarta dan Sumatera Selatan. Dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, pertemuan itu berlangsung di sela-sela acara buka puasa bersama yang digelar Al-Sabah.
“Jakarta terpilih karena Capital City, hasil survei tim OCA, dan infrastruktur Jakarta sangat mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta. Selain sarana dan prasarana, aspek lainnya adalah akomodasi dan transportasi yang sangat lengkap di Jakarta,” kata Rita di Jakarta Minggu, 27 Juli 2014.
Rita menjelaskan, keberangkatan mereka ke Markas OCA di Kuwait bertujuan untuk menyampaikan kesiapan Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Rita didampingi oleh perwakilan Kemenpora Prof. Faisal Abdullah, Gubernur Sumatera Selata Selatan Alex Noerdin, Ketua KONI Sumatera Selatan Mudai Madang, dan Deputi Gubernur DKI Jakarta mewakili Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjajhaya Purnama.
Rita Subowo mengatakan, beberapa pihak dari kalangan swasta juga menyatakan kesiapannya mendukung hajatan olahraga Asia empat tahunan itu.
"Kami mendapat dukungan dari pihak swasta, seperti Djarum, Pak Ciputra dan Pak Murdaya Po. Pak Ciputra memberikan tempatnya di kawasan Kuningan, Jakarta untuk gala opening dan acara eksibisi Asian Games,” beber Rita.
Rita Subowo mengatakan, beberapa pihak dari kalangan swasta juga menyatakan kesiapannya mendukung hajatan olahraga Asia empat tahunan itu.
"Kami mendapat dukungan dari pihak swasta, seperti Djarum, Pak Ciputra dan Pak Murdaya Po. Pak Ciputra memberikan tempatnya di kawasan Kuningan, Jakarta untuk gala opening dan acara eksibisi Asian Games,” beber Rita.
33 Cabang Olahraga
Ia juga menuturkan, Asian Games 2018 di Indonesia akan mempertandingkan sebanyak 33 cabang olahraga. Dengan Rincian 28 Cabang adalah Cabang Olimpic dan selebihnya cabang – cabang tradisional yang ada di Kawasan Asia. "OCA juga memiliki hak untuk mengusulkan 1 cabang ke Asian Games 2018 nantinya.”
Pada 3 Agustus 2014 , delegasi OCA akan menyambangi Jakarta untuk melihat dari dekat infra struktur yang nantinya akan digunakan pada Asian Games 2018.
"Kami juga akan meninjau Kota Palembang yang juga memiliki fasilitas olahraga cukup lengkap sebagai kota pendukung. Kami melihat kolam renang dan arena ski air sangat layak menggelar Asian Games. Selain itu tentunya, Jakarta sendiri harus memiliki velodrome standar international," papar Rita.
Dikatakannya, untuk menjadi tuan rumah Asian Games yang kelasnya sama dengan Olimpiade tidaklah mudah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya harus digelar di Ibukota Negara.
"Itu kenapa akhirnya Jakarta diputuskan sebagai kota untuk main event dan Sumsel sebagai supporting oleh OCA,” ungkapnya lagi.
Indonesia diputuskan menjadi tuan rumah Asian Games setelah Vietnam mundur. Jadwal yang semula 2019 dimajukan menjadi 2018 karena berbarengan dengan Pilpres di Indonesia. "Kami mengajukan diri sebagai tuan rumah karena didukung Presiden, Menpora, dan Menkokesra,” tutur Rita pula. (adi)
"Kami juga akan meninjau Kota Palembang yang juga memiliki fasilitas olahraga cukup lengkap sebagai kota pendukung. Kami melihat kolam renang dan arena ski air sangat layak menggelar Asian Games. Selain itu tentunya, Jakarta sendiri harus memiliki velodrome standar international," papar Rita.
Dikatakannya, untuk menjadi tuan rumah Asian Games yang kelasnya sama dengan Olimpiade tidaklah mudah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya harus digelar di Ibukota Negara.
"Itu kenapa akhirnya Jakarta diputuskan sebagai kota untuk main event dan Sumsel sebagai supporting oleh OCA,” ungkapnya lagi.
Indonesia diputuskan menjadi tuan rumah Asian Games setelah Vietnam mundur. Jadwal yang semula 2019 dimajukan menjadi 2018 karena berbarengan dengan Pilpres di Indonesia. "Kami mengajukan diri sebagai tuan rumah karena didukung Presiden, Menpora, dan Menkokesra,” tutur Rita pula. (adi)
© VIVA.co.id